Wikipedia

Search results

Thursday, 20 October 2011

Sejarah MP3











MP3 adalah suatu format berkas pengodean suara yang memiliki algortima kompresi yang baik tanpa mengurangi atau sedikit mengurangi kualitas suara yang dihasilkan dengan ukuran yang lebih kecil. MP3 adalah kependekan dari MPEG Audio Layer III yang merupakan bagian dari keluarga MPEG, singkatan dari Motion Pictures Expert Group. MP3 memakai pengodean Pulse Code Modulation (PCM) dengan metode Psychoacoustic. Dalam kualitas suara, MP3 mempunyai 2 macam, Mono dan Stereo. MP3 dikembangkan pada tahun 1977 oleh seorang insinyur Jerman, Karlheinz Bradenburg dari ide brilian insinyur Dieter Seitzer yang memiliki gagasan untuk menciptakan suatu metode dalam mentransfer file musik melalui jalur telepon standar. Penelitian dilakukan didalam lembaga penelitian bernama Institut Fraunhofer, divisi Intergrated Circuits (Fraunhofer IIS) di kota Bavaria, Jerman. Dalam penelitian untuk pengompresian file lewat algoritma, menghasilkan algortima â€oeMPEG-1 Layer33 yang dipersingkat menjadi â€oeMP33.



Karlheinz Bradenburg menganalisis bagaimana otak dan telinga manusia menangkap suara. Teknik Psychoacoustic MP3 berhasil memanipulasi telinga dengan membuang bagian yang kurang penting pada suatu file musik. Sebagai contoh, apabila terdapat dua nada yang mirip, atau apabila nada tinggi dan rendah muncul secara bersamaan, otak hanya akan memproses salah satunya. Sehingga algoritma MP3 akan memilih sinyal yang lebih penting dan membuang sisanya.



Inilah beberapa kelemahan dari sistem pendengaran manusia yang dimanipulasi teknik Psychoacoustic MP3 :



1. Terdapat beberapa suara yang tidak dapat didengar oleh manusia (diluar jangkauan frekuensi 30-30.000 Hz).



2. Terdapat beberapa suara yang dapat terdengar lebih baik bagi pendengaran manusia dibandingkan suara lainnya.



3. Bila terdapat dua suara yang dikeluarkan secara simultan, maka pendengaran manusia akan mendengar yang lebih keras sedangkan yang lebih pelan tidak terdengar.



Dalam memainkan file MP3 diperlukan sebuah software/aplikasi yang disebut MP3 Player. Bagaimana MP3 Player bisa memainkan file MP3? Agar sebuah MP3 Player dapat memainkan file MP3 diperlukan sebuah codec (coder/decoder) yang mampu mengenali, membaca, dan menterjemah file MP3 tersebut pada lingkungan dimana codec itu berada. Codec MP3 juga dapat membaca informasi yang ada di dalam file MP3 tersebut seperti durasi, artis, judul, album, serta foto album melalu Metadata. Namun, fleksibelitas dari sebuah codec berbeda-beda, jadi sebuah codec untuk suatu sistem operasi tertentu belum tentu dapat digunakan untuk sistem operasi yang lain. Ketika kita memberikan perintah Play melalui user interface kepada MP3 Player, maka MP3 Player tersebut akan memerintahkan codec MP3 untuk membaca tiap-tiap byte dari file MP3 tersebut dan men-decompress-nya, kemudian codec MP3 memberikan hasil decompress tersebut kepada sistem operasi untuk diproses sehingga menghasilkan output berupa suara. Hal ini terus berlangsung byte demi byte sampai semua isi file selesai dibaca atau sampai ada interupsi seperti perintah pause, stop, dan lain-lain. Contoh MP3 Player yang mendulang kesuksesan ditahun 1988 yang di ciptakan oleh sepasang mahasiswa bernama Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev yaitu Winamp. Winamp ditawarkan secara cuma-cuma di internet. Dan lainnya seperti RealOne, Windows Media Player, Ipod, dll.



Kepupoleran MP3 saat ini belum tersaingi disebabkan beberapa hal. Pertama mp3 dapat didistribusikan dengan mudah dan hampir tanpa biaya. Di Indonesia, format MP3 populer seiring menjamurnya lapak-lapak maupun distributor penjualan software.Tempat-tempat semacam ini biasanya memperjualbelikan CD (Compact Disk) berisi lagu-lagu dalam format MP3. Setiap keping CD dengan kapasitas 700 MB sanggup menyimpan kurang lebih 200 lagu. Inilah keistimewaan format musik MP3 yang membedakannya dengan format musik lain.Ukuran file-nya yang relatif kecil sangat memudahkan dalam penyimpanan maupun pemindahan (transfer). Itulah sejarah MP3 yang unik.

No comments:

Post a Comment